Jumlah kendaraan bermotor, terutama di lingkungan kota, kian hari kian banyak dan tampaknya akan terus bertambah. Terkait dengan hal tersebut, perlu diperhatikan mengenai perilaku dalam mengendalikan kendaraan bermotor. Dari sudut pandang pelestarian lingkungan, perilaku berkendaraan akan sangat berpengaruh pada efisiensi penggunaan bahan bakar dan kualitas udara. Cara mengemudi yang ekonomis (EcoDriving) dapat melakukan penghematan penggunaan bahan bakar selain itu juga dapat mengurangi jumlah polusi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Selain itu EcoDriving juga dapat menghemat biaya perawatan kendaraan, memberikan kenyamanan dalam berkendaraan, dan juga memberikan wawasan ramah lingkungan khususnya bagi pengendara kendaraan bermotor.
Berikut ini beberapa tips EcoDriving yang dapat dijadikan sebagai pedoman dan dilakukan bagi pegendara kendaraan bemotor:
Jangan biarkan mesin menyala dalam keadaan diam (idle) selama lebih dari 3 menit, karena hal tersebut selain boros bahan bakar, juga dapat mengakibatkan keausan pada mesin, dan bahaya polusinya lebih besar dibandingkan jika dalam keadaan bergerak.
Pindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secepat mungkin. Kendaraan berbahan bakar bensin atau gas perpindahan transmisi dilakukan sebelum 2500 Rpm. Kendaraan mesin diesel pemindahan transmisi dilakukan sebelum putaran 2000 Rpm.
Sedapat mungkin pertahankan kecepatan pada putaran ekonomis. Kebanyakan tenaga mesin hanya terpakai untuk akselerasi atau kecepatan tinggi, apabila pengemudi berusaha untuk mempertahankan kecepatan dan putaran ekonomis, maka energi yang terbuang dan boros bahan bakar dapat dikurangi.
Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu. Pengereman yang tak perlu dapat memboroskan energi, hindari akselerasi yang ekstrim, kecuali keadaan terpaksa, antisipasi kondisi lalu lintas dan tidak mengikuti mobil lain terlalu dekat dapat menghemat bahan bakar 5 - 10%.
Memperlambat laju kendaraan dengan lembut.Ketika memperlambat atau menghentikan kendaraan, maka lakukanlah perlambatan dengan lembut dan persneling tetap dalam keadaan masuk.
Pindahkan transmisi ke posisi netral saat berhenti menunggu lampu merah, baik untuk kendaraan dengan tranmisi manual ataupun otomatis.
Antisipasi arus lalu lintas.Antisipasi yang dimaksudkan adalah agar pengendara kendaraan bermotor selalu menjaga konsentrasi terhadap situasi dan perubahan di lingkungan jalanan, mempertahankan kecepatan ekonomis, mengerem dengan cermat, dan juga menjaga jarak aman berkendaraan.
Matikan mesin bila memungkinkan.Matikan mesin waktu perhentian singkat atau sedangmenunggu sesuatu yang berhentinya diperkirakan lebih dari 60 detik.
Perhatikan muatan/beban kendaraan.Muatan/beban kendaraan adalah faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama. Penambahanbeban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan menaikkan konsumsi bahan bakarsekitar 6 - 7%.Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada kendaraan.
Aerodinamis.Makin cepat laju kendaraan semakin besar hambatan udara yang ditimbulkan, misalnya pada kecepatan 120km/jam dapat meningkatkan sedikitnya 20% pemakaian bahan bakar.
Perhatikan tekanan ban. Pemeriksaan tekanan ban penting dilakukan agar hambatan gesek ban dapat diperhatikan dan dikurangi.Tekanan yang tidak sesuai misalnya kurang 25% dari spesifikasi dapat meningkatkan tahanan geseksampai 10% serta memboroskan bahan bakar 2%.Terlalu rendahtekanan ban juga mempunyai akibat kurang baik pada jarak pengereman. Untuk memastikan tekanan ban, periksa sedikitnya sekali sebulan.
Lakukan servis kendaraan bermotor secara berkala.Servis berkala dengan membersihkansaringan udara serta melaksanakan servis rutin dengan benar dan diakhiridengan uji emisi akan dapat membantu untuk menghemat bahan bakar.