Aktual
Tips
Buletin SAlam
 
 
> Info > Aktual > Detil
Nadine, Nugie dan Katon Mengunjungi Serambi Heart of Borneo
16 November 2008
Apresiasi kami kepada Supporter WWF-Indonesia yang sekali lagi telah berani menerima tantangan perjalanan dan petualangan ke Jantung Borneo! Sebelumnya pada bulan Juli 2008, empat Supporter WWF berhasil menyusuri bilik kiri Jantung Borneo, yaitu Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum di Kalimantan Barat. Kali ini yang istimewa, tiga Supporter Kehormatan WWF: Nadine, Nugie dan Katon, mengunjungi serambi kanan Jantung Borneo, tepatnya di Kabupaten Konservasi Malinau, Kalimantan Timur pada bulan November 2008. Yang spesial dari Malinau adalah 60% dari wilayahnya masuk dalam Taman Nasional Kayan Mentarang, yaitu sebuah kawasan dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Pulau Kalimantan.

Untuk mencapai Malinau, ketiga Supporter Kehormatan ini menempuh penerbangan menuju Tarakan selama 2,5 jam yang dimulai pada pukul 6 pagi. Setibanya di Tarakan, mereka berpindah ke pesawat kecil yang membawa ke Malinau. Hutan mangrove Tarakan tampak indah dari ketinggian. Setelah 30 menit terbang, karpet hijau hutan Malinau menyambut ketiga tamu ini yang khusus datang ke Malinau untuk membantu WWF-Indonesia Program Kayan Mentarang dalam acara Festival Irau V dan Perayaan Hari Jadi Malinau IX di mana salah satu agenda dari pesta rakyat itu adalah Pemilihan Duta Lingkungan dan Duta Konservasi.

Irau adalah pesta budaya tiap dua tahun sekali, yang mempertemukan masyarakat berbagai subsuku Dayak di Kabupaten Malinau dan mempertunjukkan keindahan dan keunikan budaya Dayak, masyarakat asli Borneo kepada khalayak ramai.

Sebagai kabupaten konservasi, Malinau memiliki misi menguatkan jati diri masyarakat Malinau sebagai masyarakat yang konsisten melestarikan alam dan lingkungannya. Salah satunya dengan menunjuk sepasang muda menjadi Duta Lingkungan dan Duta Konservasi sebagai mitra pemerintah untuk mengkampanyekan kecintaan pada lingkungan di kalangan muda. Pemilihan Duta Lingkungan dan Duta Konservasi ini diselenggarakan oleh Pemkab Malinau bekerja sama dengan WWF-Indonesia. Terpilih Surianti Bella sebagai Duta Lingkungan yang berasal dari Malinau Kota dan Tarzi sebagai Duta Konservasi yang berasal dari Kecamatan Malinau Barat.

Katon dan Nadine sempat bertemu dengan Bapak Martin Billa, Bupati Malinau, yang merupakan penggagas Malinau sebagai kabupaten konservasi. Di ruang kerjanya, Bapak Martin Billa menyampaikan kegembiraannya karena Supporter Kehormatan WWF bersedia menjadi penyambung lidah bagi upaya konservasi kepada masyarakat Malinau melalui keberadaan mereka sebagai figur publik dan Supporter Kehormatan WWF-Indonesia, yang telah menjadi mitra pemkab Malinau sejak tahun 1990-an.

Saat acara pemilihan Duta Lingkungan dan Duta Konservasi Kabupaten Malinau, dua bersaudara Katon dan Nugie menyampaikan pesan lingkungan melalui lagu dan interaksi dengan pengunjung alun-alun Kabupaten Malinau. Sementara Nadine menjadi salah satu juri acara kontes tersebut. Sebelum pentas di panggung, Katon dan Nadine sempat berinteraksi dengan para peserta kompetisi Duta Lingkungan dan Duta Konservasi pada saat pembekalan peserta, satu hari sebelum dan beberapa jam menjelang acara pemilihan.

Minggu di Serambi Heart of Borneo
Pada hari Minggu, Nugie dan Nadine mengunjungi serambi Heart of Borneo yaitu Mentarang Baru dan bertualang air dan jeram dengan long boat di Sungai Malinau hingga Sungai Mentarang. Keduanya juga turut dalam kegiatan sosialisasi Taman Nasional Kayan Mentarang di Desa Mentarang Baru bersama pihak Taman Nasional dan WWF Program Kayan Mentarang. Masyarakat Mentarang Baru terlihat antuasias dalam menyatakan pendapat dan berdisuksi dengan para pembicara mengenai permasalahan lingkungan yang mereka hadapi.

Nugie sempat menyanyikan lagu Tanah Air dan berkeinginan untuk mengajak keluarganya suatu saat bertualang ke Kayan Mentarang. Sementara Nadine menyampaikan bahwa di tengah kebanggaan akan Taman Nasional Kayan Mentarang yang luar biasa keindahan dan nilai pentingnya bagi Borneo, perlu ada aksi yang membumi untuk menjaga alam dan lingkungan tetap lestari. Di antaranya membuang sampah pada tempatnya. Kenyataannya memang demikian, beberapa kali dalam perjalanan hari ini kami melihat masih banyak praktik membuang sampah di sungai.

Dalam dialog antara Nadine dengan anak-anak kecil dalam pertemuan masyarakat itu bahkan sempat terlontar pernyataan beberapa anak mengenai membuang sampah ke sungai, ketika ditanyakan “Kemanakah seharusnya kamu membuang sampah?”


Pesan lingkungan dari Tiga Supporter Kehormatan WWF-Indonesia
Katon dan Nugie dalam “Jika Bumi Bicara”. … Jika sang bumi bisa bicara kutau ia akan bertanya Sampai kapankah kau hanya terima Tanpa pernah beri kembali Kini saatnya untuk berbuat Sayangi alam sepenuh jiwa Tanah air udara akan bersuka berterima kasih kepada kita …

Rencananya, lagu “Jika Bumi Bicara” akan menjadi nada sambung pribadi (ring back tone) yang hasil penjualannya akan didonasikan kepada WWF-Indonesia untuk membantu upaya menyiarkan pesan konservasi di Indonesia. Sementara dari Nadine, ketika ia bertemu dengan para calon Duta Lingkungan dan Duta Konservasi Kabupaten Malinau menyatakan, “Kalau kita menjaga alam, alam akan menjaga kita. Kalau kita mencintai alam, alam akan mencintai kita.” (NA)

Informasi selanjutnya:
Nancy Ariaini, Heart of Borneo Communications Officer, nariaini@wwf.or.id
Nazla Mariza, Marketing Communications Officer, WWF-Indonesia Membership Division, nmariza@wwf.or.id



Nama (*):

Email (*):

Komentar Anda (*):