Presiden baru WWF, Yolanda Kakabadse mengatakan bahwa manusia dan alam memiliki kepentingan bersama dalam melindungi lingkungan, bahwa para politisi harus lebih peduli isu konservasi seperti halnya perhatian mereka terhadap krisis ekonomi.
Sebagai juru kampanye tangguh yang pernah menjabat Menteri Lingkungan Ekuador, Kakabadse memulai peran barunya bulan ini, seusai konferensi perubahan iklim di Kopenhagen yang tidak banyak memuaskan harapan dunia.
"Politisi di seluruh dunia harus memahami bahwa penyelamatan lingkungan juga bagian dari urusan mereka," ujar Kakabadse yang juga menjabat sebagai Presiden IUCN.
"Lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati bukan hanya milik konservasionis dan ilmuwan. Keduanya harus diperlakukan oleh para politisi sebagaimana mereka peduli krisis ekonomi atau pemilihan umum," ujarnya.
Ms Kakabadse tidak hanya membawa pengalamannya yang kaya dalam diplomasi, koordinasi dan mediasi melainkan juga gairah, harapan dan satu visi bersama bagi seluruh jaringan WWF, yang memiliki ratusan kantor di seluruh dunia.
Mengambil tanggung jawab baru sebagai Presiden Internasional WWF, bertanggung jawab untuk memimpin aturan tertinggi di organisasi tersebut, Kakabadse menyatakan ia akan bekerja untuk mengintegrasikan dan menyatukan visi dan kekuatan untuk WWF secara keseluruhan.
"Kekuatan besar WWF adalah dekat dengan alam dan masyarakat, Itulah pendekatan yang tepat untuk menyelesaikan krisis iklim"
"Sebagai Presiden WWF, saya ingin membantu manusia agar lebih dekat dengan alam dan sebaliknya. Kita harus memahami bahwa kita hanya memiliki satu planet dan berbagi semua keanekaragaman hayati serta sumber daya yang luar biasa yang ditawarkan; Jika kita tidak bekerja sama untuk menjaganya, kita akan kehilangan semuanya secara bersamaan."
Mengacu pada konferensi perubahan iklim, ia mengatakan bahwa saat ini banyak kelompok konservasi seperti WWF yang harus menyuarakan pesannya kepada para pengambil keputusan.
Ms Kakabadse dikenal di seluruh dunia karena perannya yang luar biasa dalam menyelesaikan konflik lingkungan antara berbagai sektor masyarakat, antara para pembuat kebijakan, industri dan kelompok-kelompok sosial. Dia telah menjadi aktivis lingkungan sejak tahun 1979 ketika ia mendirikan Fundacion Natura di Ekuador, sebuah lembaga non pemerintah yang sukses.
Tentang WWF
WWF adalah organisasi konservasi global yang mandiri dan didirikan pada tahun 1961 di Swiss, dengan hampir 5 juta supporter dan memiliki jaringan yang aktif di lebih dari 100 negara dan di Indonesia bergiat di lebih dari 25 wilayah kerja lapangan dan 17 provinsi. Misi WWF-Indonesia adalah menyelamatkan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak ekologis aktivitas manusia melalui: Mempromosikan etika konservasi yang kuat, kesadartahuan dan upaya-upaya konservasi di kalangan masyarakat Indonesia; Memfasilitasi upaya multi-pihak untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan proses-proses ekologis pada skala ekoregion; Melakukan advokasi kebijakan, hukum dan penegakan hukum yang mendukung konservasi, dan; Menggalakkan konservasi untuk kesejahteraan manusia, melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan.
Diterjemahkan kembali oleh Nur Anisah & Israr Ardiansyah